MOTIVASI
Istilah motivasi berasal dari
bahasa Latin yaitu kata movere yang berarti bergerak. Dalam konteks sekarang,
motivasi dapat didefinisikan sebagai proses psikologi yang menghasilkan suatu
intensitas, arah dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai suatu
tujuan.
Pada
tahun 1943, pakar psikologi motivasi Abraham Maslow memaparkan teori hierarki
kebutuhan dari motivasi yang sekarang menjadi terkenal.
Maslow
menyatakan bahwa psikologoi motivasi adalah sebuah fungsi dari lima kebutuhan
dasar, yaitu :
Psikologi
Kebutuhan
dasar yang utama, antara lain kebutuhan akan makanan, minum, udara untuk
bertahan hidup.
Keamanan
Antara
lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional.
Cinta
Keinginan
untuk dicintai dan mencintai oleh setiap makhluk hidup.
Penghargaan
Kebutuhan
akan reputasi, kebanggan, dan pengakuan dari orang lain.
Aktualisasi
diri
Keinginan
untuk menjadi apa yang ia ingin jadi.
Konsep
penting motivasi belajar
Motivasi
belajar adalah proses internal yang mengaktifkan, memandu dan mempertahankan
perilaku dari waktu ke waktu. Motivasi belajar bergantung pada teori yang
menjelaskannya, dapat merupakan konsekuensi dari penguatan, suatu ukuran
kebutuhan manusia, suatu hasil dari disonan atau ketidak cocokan, suatu
atribusi dari keberhasilan atau kegagalan, atau suatu harapan dari peluang
keberhasilan.
Motivasi
belajar dapat ditingkatkan dengan penekanan tujuan-tujuan belajar dan
pemerdayaan atribusi. Motivasi belajar dapat meningkat apabila guru
membangkitkan minat siswa, memelihara rasa ingin tahu mereka, menggunakan
berbagai macam, strategi pengajaran, menyatakan harapan dengan jelas dan
memberikan umpan balik dengan sering dan segera. Motivasi belajar dapat
meningkat pada diri siswa apabila guru memberikan ganjaran yang memiliki
kontigen, spesifik dan dapat dipercaya.
Sertain
membagi motif-motif itu menjadi dua golongan sebagai berikut :
a.Physiological
drive,yaitu dorongan-dorongan yang bersifat fisologis/jasmaniah. Seperti
lapar, haus, dan sebagainya.
b.Social
motives,yaitu dorongan-dorongan yang ada hubungannya dengan manusia yang
lain dalam masyarakat. Seperti dorongan estetis, ingin selalu
berbuat baik dan sebagainya.
Sardiman A. M mengatakan motivasi terdiri dari:
- Motivasi Instrinsik
Motivasi
Intrinsik adalah suatu motif atau dorongan yang berasal dan dalam diri
seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan. Sardiman menandaskan bahwa
motivasi intrinsik adalah motif-motif yang tidak perlu dirangsang dan luar,
karena dalam din setiap mdividu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
Motivasi intrinsik adalah hal keadaan yang berasal dan dalam din siswa sendiri
yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Termasuk dalam motivasi
intrinsik siswa adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap
materi tersebut misalnya untuk kehidupan masa depan siswa yang bersangkutan.
- Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif atau
dorongan yang datang dari luar dirinya atau dorongan itu datang dan orang lain.
Tujuan dan motivasi ekstrinsik ini adalah untuk membangkitkan minat seseorang
agar lebih rajin dalam melakukan pekerjaannya. Motivasi ekstrinsik ini aktif
apabila ada rangsangan dari luar dirinya yang dilakukan oleh orang-orang yang
peduli akan perkembangan pribadinya[23]
Motivasi
ekstrinsik ini perlu diperhatikan terutama bagi pendidik sebagai :orang yang
paling bertanggung jawab dalam pembentukan pribadi anak-anak. Memang hasrat di
dorong agar mau belajar atau mau melakukan sesuatu kegiatan Motivasi ekstrinsik
juga termasuk yang dipelajan (learned motives) karena motif ini dapat
dimiliki seseorang melalui proses kematangan, latihan, melalui belajar.
Fungsi Motivasi Belajar
Sardiman A.M,
mengemukakan tiga fungsi motivasi, yaitu:
1. Mendorong manusia untuk berbuat
baik, yakni sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
2. Menentukan arah perubahan, yakni
kearah tujuan yang hendak dicapai.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni
perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,
dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut. [34]
Jadi, motivasi itu diberikan
untuk :
a. Membangkitkan minat belajar siswa
b. Memberikan kesempatan kepada
siswa dalam memperoleh hasil yang lebih baik.
c. Memberikan penguatan kepada
siswa.
d. Melaksanakan evaluasi.
Fungsi motivasi
sebagai pendorong usaha dalam mencapai prestasi, karena seseorang melakukan
usaha harus mendorong keinginannya, dan menentukan arah perbuatannya kearah
tujuan yang hendak dicapai. Sehingga siswa dapat menyeleksi perbuatan untuk menentukan apa yang harus
dilakukan yang bermanfaat bagi tujuan
yang hendak dicapainya.
0 komentar:
Posting Komentar