Minggu, 09 April 2017

MOTIVASI

MOTIVASI


Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu kata movere yang berarti bergerak. Dalam konteks sekarang, motivasi dapat didefinisikan sebagai proses psikologi yang menghasilkan suatu intensitas, arah dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai suatu tujuan.

Pada tahun 1943, pakar psikologi motivasi Abraham Maslow memaparkan teori hierarki kebutuhan dari motivasi yang sekarang menjadi terkenal.

Maslow menyatakan bahwa psikologoi motivasi adalah sebuah fungsi dari lima kebutuhan dasar, yaitu :
Psikologi
Kebutuhan dasar yang utama, antara lain kebutuhan akan makanan, minum, udara untuk bertahan hidup.
Keamanan
Antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional.
Cinta
Keinginan untuk dicintai dan mencintai oleh setiap makhluk hidup.
Penghargaan
Kebutuhan akan reputasi, kebanggan, dan pengakuan dari orang lain.
Aktualisasi diri
Keinginan untuk menjadi apa yang ia ingin jadi.

Konsep penting motivasi belajar

Motivasi belajar adalah proses internal yang mengaktifkan, memandu dan mempertahankan perilaku dari waktu ke waktu. Motivasi belajar bergantung pada teori yang menjelaskannya, dapat merupakan konsekuensi dari penguatan, suatu ukuran kebutuhan manusia, suatu hasil dari disonan atau ketidak cocokan, suatu atribusi dari keberhasilan atau kegagalan, atau suatu harapan dari peluang keberhasilan.

Motivasi belajar dapat ditingkatkan dengan penekanan tujuan-tujuan belajar dan pemerdayaan atribusi. Motivasi belajar dapat meningkat apabila guru membangkitkan minat siswa, memelihara rasa ingin tahu mereka, menggunakan berbagai macam, strategi pengajaran, menyatakan harapan dengan jelas dan memberikan umpan balik dengan sering dan segera. Motivasi belajar dapat meningkat pada diri siswa apabila guru memberikan ganjaran yang memiliki kontigen, spesifik dan dapat dipercaya.

Sertain membagi motif-motif itu menjadi dua golongan sebagai berikut :
a.Physiological drive,yaitu dorongan-dorongan yang bersifat fisologis/jasmaniah. Seperti lapar, haus,      dan sebagainya.
b.Social motives,yaitu dorongan-dorongan yang ada hubungannya dengan manusia yang lain dalam    masyarakat. Seperti dorongan estetis, ingin selalu berbuat baik dan sebagainya.

Sardiman A. M mengatakan motivasi terdiri dari:
-         Motivasi Instrinsik
Motivasi Intrinsik adalah suatu motif atau dorongan yang berasal dan dalam diri seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan. Sardiman menandaskan bahwa motivasi intrinsik adalah motif-motif yang tidak perlu dirangsang dan luar, karena dalam din setiap mdividu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi intrinsik adalah hal keadaan yang berasal dan dalam din siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Termasuk dalam motivasi intrinsik siswa adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut misalnya untuk kehidupan masa depan siswa yang bersangkutan.
-         Motivasi Ekstrinsik
      Motivasi ekstrinsik adalah motif atau dorongan yang datang dari luar dirinya atau dorongan itu datang dan orang lain. Tujuan dan motivasi ekstrinsik ini adalah untuk membangkitkan minat seseorang agar lebih rajin dalam melakukan pekerjaannya. Motivasi ekstrinsik ini aktif apabila ada rangsangan dari luar dirinya yang dilakukan oleh orang-orang yang peduli akan perkembangan pribadinya[23]
Motivasi ekstrinsik ini perlu diperhatikan terutama bagi pendidik sebagai :orang yang paling bertanggung jawab dalam pembentukan pribadi anak-anak. Memang hasrat di dorong agar mau belajar atau mau melakukan sesuatu kegiatan Motivasi ekstrinsik juga termasuk yang dipelajan (learned motives) karena motif ini dapat dimiliki seseorang melalui proses kematangan, latihan, melalui belajar.

Fungsi Motivasi Belajar
Sardiman A.M, mengemukakan tiga fungsi motivasi, yaitu:
1.      Mendorong manusia untuk berbuat baik, yakni sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.
2.      Menentukan arah perubahan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
3.      Menyeleksi perbuatan, yakni perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. [34]
Jadi, motivasi itu diberikan untuk :
a.       Membangkitkan minat belajar siswa
b.      Memberikan kesempatan kepada siswa dalam memperoleh hasil yang lebih baik.
c.       Memberikan penguatan kepada siswa.
d.      Melaksanakan evaluasi.
Fungsi motivasi sebagai pendorong usaha dalam mencapai prestasi, karena seseorang melakukan usaha harus mendorong keinginannya, dan menentukan arah perbuatannya kearah tujuan yang hendak dicapai.  Sehingga siswa dapat menyeleksi perbuatan untuk menentukan apa yang harus dilakukan yang bermanfaat  bagi tujuan yang hendak dicapainya.



0 komentar:

Posting Komentar

Disqus Shortname

Comments system

By :
Free Blog Templates